IHSG Berpotensi Melemah, Saham Indofood hingga BCA Direkomendasikan

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (13/9/2019).
Penulis: Zahwa Madjid
29/5/2023, 06.42 WIB

IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan dinilai berpotensi kembali melemah hari ini (29/5). Analis pun merekomendasikan sejumlah saham, seperti Indofood dan BCA.

Analis memprediksi indeks bergerak pada rentang 6.640 - 6.660 hari ini (29/5). Ini artinya, IHSG diproyeksikan kembali melemah setelah ditutup turun 0,26% ke level 6.687 pada Jumat (26/6).

Phintraco Sekuritas menilai, IHSG masih dibayangi oleh penurunan pertumbuhan utang di sektor perbankan Indonesia atau SPI 8,08% secara tahunan alias year on year (yoy) per April.

Selain itu, Bank Indonesia atau BI kembali menahan suku bunga acuan di level 5,75% (25/5). Suku bunga acuan saat ini memang jauh di atas inflasi dan nilai tukar Rupiah relatif stabil. Namun risiko kenaikan bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, The Fed masih cukup besar.

Pelaku pasar juga masih berfokus pada perkembangan kesepakatan terkait plafon utang atau debt ceiling di Amerika di tengah ancaman gagal bayar utang.

Selain itu, “Cina akan merilis data NBS Manufacturing PMI Mei dan AS mengumumkan ISM Manufacturing PMI Mei,” kata Phintraco Sekuritas dalam laporannya, Minggu sore (28/5),

Dengan pertimbangan tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham di antaranya:

  1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
  2. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
  3. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP)
  4. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
  5. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
  6. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

Analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanova pun memperkirakan IHSG bergerak pada level support 6.656, 6.590, 6.612 dan 6.542. Sementara itu, level resisten diprediksi di 6.777, 6.814, 6.852 dan 6.904.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sementara itu, resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan beberapa saham, yakni:

  1. Buy On Weakness saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada rentang harga 6.100 - 6.200 dengan target harga terdekat di 6.700
  2. Buy On Weakness saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) pada rentang harga 6.800 - 6.950 dengan target harga terdekat di 7.250
  3. Accumulative buy saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada rentang harga 8.800 - 8.900 dengan target harga terdekat di 9.400
Reporter: Zahwa Madjid