BI Tahan Suku Bunga, Analis Rekomendasikan Saham BBCA hingga BBRI

Fauza Syahputra|Katadata
Pekerja berada di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/6/2024). IHSG merosot 39,63 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.935 pada penutupan perdagangan akhir pekan ini.
21/6/2024, 06.26 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi kembali menguat pada perdagangan Jumat (21/6). Penguatan ditopang oleh keputusan Bank Indonesia (BI) yang telah menahan suku bunga acuan di 6,25%, sesuai perkiraan pasar.

Phintraco Sekuritas menilai, alasan BI menahan suku bunga karena bank sentral masih optimistis terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 4,7%-5,5% pada tahun 2024. BI juga yakin nilai tukar rupiah bisa menguat sampai akhir tahun nanti.

Selain itu, BI berencana kembali melakukan intervensi pasar dengan sejumlah instrumen monter yang relatif baru. BI bahkan membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan apabila sentimen eksternal mendukung.

"Pernyataan-pernyataan BI relatif mengembalikan kepercayaan diri pasar," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Jumat (21/6).

Rekomendasi Saham Pilihan

Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Bank Central Asiia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).

Sementara Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 6.710, 6.675, 6.600 dan 6.543. Sedangkan level resistance berada di 6.831, 6.932 dan 7.032.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness untuk saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan rentang harga 2.600-2.630. Lalu hold pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di harga terdekat 1.290. Serta hold atau trading buy pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan rentang harga 8.900-9.000.

Selanjutnya hold atau buy on weakness pada saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan rentang harga 1.350-1.390. Lalu hold pada saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) di harga terdekat 8.500.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail