BEI Keluarkan Saham Saratoga dari LQ45, Jasa Marga Jadi Penggantinya

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Bursa Efek Indonesia (BEI) merombak indeks bergengsi LQ45 sebagai upaya penyesuaian atau rebalancing.
26/7/2024, 05.43 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) merombak indeks bergengsi LQ45 sebagai upaya penyesuaian atau rebalancing. Dalam daftar terbaru tersebut, saham PT Saratoga Investama Tbk (SRTG) terdepak dari indeks LQ45.

Melansir data yang diterbitkan oleh BEI, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menggeser posisi SRTG dari indeks tersebut. Daftar ini efektif dari 1 Agustus 2024 sampai dengan 31 Oktober 2024.

Saham yang masuk ke LQ45 dinilai memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar dan merupakan saham yang direkomendasikan untuk para investor termasuk investor pemula. Indeks LQ45 merupakan akronim dari liquid 45. Secara sederhana, indeks ini diartikan sebagai indeks yang beranggotakan 45 saham yang likuiditasnya tinggi.

Namun, jumlah saham untuk perhitungan indeks akan disesuaikan pada tanggal efektif apabila terjadi aksi korporasi oleh otoritas bursa.

Aksi yang dimaksud yaitu pemecahan nilai saham atau stock split, penggabungan saham atau reverse stock, dan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue. Lalu aksi saham bonus dan atau dividen saham.

Emiten yang dipilih untuk masuk indeks LQ45, ditentukan berdasarkan pertimbangan likuiditas tertinggi dan kapitalisasi pasar terbesar dengan kriteria-kriteria lain yang sudah ditentukan.

Kriteria untuk mengukur saham yang bisa masuk ke dalam saham LQ45 adalah sebagai berikut:

- Sudah tercatat di BEI selama sekurangnya tiga bulan.
- Termasuk dalam 60 saham sesuai nilai transaksi di pasar saham reguler.
- Dari 60 saham yang tercatat, 30 saham yang memiliki nilai transaksi terbesar otomatis masuk dalam perhitungan saham LQ45.
- Untuk mendapatkan total 45 saham, selanjutnya dipilih 15 saham berdasarkan kriteria hari transaksi pada pasar reguler, frekuensi transaksi, serta kapitalisasi pasarnya.

Daftar saham-saham di indeks LQ45 yang terbaru adalah sebagai berikut : 

1. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)
2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
3. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
4. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
5. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
6. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
7. PT Bank Jago Tbk (ARTO)
8. PT Astra International Tbk (ASII)
9. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
10. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
11. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
12. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
13. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
14. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
15. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
16. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
17. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
18. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)
19. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
20. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
21. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
22. PT Harum Energy Tbk (HRUM)
23. PT Indofood CBP Tbk (ICBP)
24. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
25. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
26. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
27. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
28. PT Indosat Tbk (ISAT)
29. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
30. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
31. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
32. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
33. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
34. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
35. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
36. PT. Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)
37. PT Gas Negara Tbk (PGAS)
38. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
39. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
40. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
41. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
42. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
43. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
44. PT United Tractors Tbk (UNTR)
45. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)



Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail