Sri Mulyani: Subsidi Energi Tahun Ini Berpotensi Membengkak

ARIEF KAMALUDIN I KATADATA
Penulis: Muhammad Firman
13/4/2017, 18.47 WIB

Perinciannya, anggaran subsidi elpiji 3 kg membengkak Rp 10 triliun dari yang dianggarkan sebesar Rp 20 triliun. Sedangkan subsidi listrik 450 VA akan direvisi sebab dari alokasi subsidi untuk 19 juta pelanggan ada 4 juta pelanggan yang tidak berhak. Begitupun dengan subsidi solar bakal direvisi, jika harga minyak dunia meleset dari asumsi APBN sebesar US$ 45 per barel.

Sri Mulyani menambahkan khusus elpiji 3 kg pemerintah akan mengubah mekanisme distribusi dari yang awalnya terbuka menjadi tertutup. Terkait kebijakan ini, pemerintah telah menugaskan PT Pertamina (Persero) melakukan sosialisasi ke seluruh Indonesia. Angggarannya lebih kurang mencapai Rp 30 miliar.

“Kalau yang untuk elpiji harusnya dari distribusi terbuka jadi tertutup, dedicated untuk keluarga miskin. Kemudian juga untuk solar dan untuk listrik 900 VA,” katanya. (Baca: Subsidi BBM Dipersoalkan Trump, Sri Mulyani: Pengaruhnya Banyak)

Untuk diketahui, dalam APBN 2017 pemerintah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp 77,3 triliun. Rinciannya, alokasi subsidi BBM dan elpiji sebesar Rp 32,3 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp 45 triliun. Jika dibanding APBN 2016 sebetulnya nilai subsidi energi tersebut turun 18,11 persen sebesar Rp 17,1 triliun.

Subsidi APBN 2017 untuk elpiji 3 kg bakal dialokasikan pada 25,7 juta Kepala Keluarga (KK) dari sebelumnya 57 juta KK. Sedangkan, subsidi listrik akan disalurkan pada 19,1 juta pelanggan listrik 450 VA dan 4,1 juta pelanggan 900 VA.

Halaman: