Ekspor Migas Topang Kenaikan Cadangan Devisa US$ 3 Miliar

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Yura Syahrul
7/3/2017, 19.48 WIB

Menurut Tirta, posisi cadangan devisa per akhir Februari cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor. Bahkan, besaran cadangan devisa ini cukup untuk 8,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Kami menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," katanya. (Baca: Banjir Dana Asing ke Indonesia Rp 24,4 Triliun Sejak Awal Tahun)

Sementara itu, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Riza Tyas melihat cadangan devisa ini cukup untuk menghadapi risiko dari kemungkinan kenaikan suku bunga dana bank sentral Amerika Serikat (AS), Fed Fund Rate, pada bulan ini. Apalagi, pelaku pasar hingga kini belum menunjukkan reaksi yang ekstrim dari kebijakan moneter AS tersebut.

(Baca: Utang Pemerintah Januari 2017 Capai Rp 3.549 Triliun)

"Rencana kenaikan The Fed sudah ter-priced in (disesuaikan). Yang jelas, BI selalu berada di pasar tetapi terukur," kata Riza. Dengan begitu, semestinya pergerakan rupiah masih akan stabil terhadap dolar AS.

Halaman: