Usung Teknologi Digital, Bank Artos Berganti Nama Menjadi Bank Jago

123rf
Ilustrasi, teknologi digital. Bank Artos berganti nama menjadi Bank Jago dengan mengusung konspe baru berbasis teknologi digital.
12/6/2020, 09.00 WIB

PT Bank Artos Indonesia Tbk atau ARTO kini berganti nama menjadi PT Bank Jago Tbk. Dalam keterangan di Bursa Efek Indonesia, perusahaan resmi berubah nama mulai Kamis (11/6) setelah mendapat restu dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Direktur Kepatuhan Bank Artos Tjit Siat Fun mengatakan pergantian nama itu sesuai dengan aspirasi dan visi perusahaan untuk menjadi salah satu bank berbasis teknologi yang terkuat di Indonesia.  Bank Jago pun bakal banyak berkolaborasi dengan finansial digital (fintech). 

“Sekaligus menyongsong ekonomi digital yang mampu memenuhi kebutuhan nasabah dengan mengoptimalkan teknologi,” kata Tjit kepada Katadata.co.id, Kamis (11/6).

 Tjit pun berharap perusahaan dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan nama baru perusahaan, yaitu Bank Jago. “Intensi kami untuk memberikan layanan perbankan yang dapat diandalkan, menjadi everyday hero,” ujarnya.

(Baca: BCA, Artos dan Fenomena Bank Digital di Indonesia)

Selain berganti nama, Bank Artos juga memindahkan alamat kantor sesuai dengan surat persetujuan OJK No. S-19/PB.1/2020 tanggal 8 Mei 2020. Terhitung mulai hari ini, Kantor Pusat Bank Artos Indonesia pindah alamat ke Menara BTPN Lt. 46 Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav.5.5-5.6, Jakarta Selatan. Nomor kontak menjadi (021) 50927460 atau (021) 50927490.

Sehubungan perubahan nama dan perpindahan kantor pusat, pihak manajemen menyampaikan segala hal yang terkait dengan surat-menyurat, telepon dan keperluan administrasi lainnya, ditujukan ke alamat baru tersebut.

Sebelumnya, PT Bank Artos Tbk (ARTO) resmi berganti kepemilikan, setelah bankir senior Jerry Ng dan pengusaha Sugito Walujo menyelesaikan proses akuisisi 51% saham pada akhir Desember 2019. Jerry Ng masuk melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI), sedangkan Sugito Walujo lewat Wealth Track Technology Limited (WTT).

Kala itu, keduanya mengakusisi 615,18 juta saham seharga Rp 395 per lembar. Maka, total transaksi saham keduanya mencapai Rp 243 miliar.

(Baca: Bank Makin Serius Garap Layanan Online, Asosiasi Fintech Siap Bermitra)

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah