Pendapatan Melesat 1.459%, LinkAja Ubah Merek Layanan Syariah

ANTARA FOTO/Fauzan
Pengunjung bertransaksi menggunakan aplikasi LinkAja pada Trade Expo Indonesia 2019 di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang, Banten, Rabu (16/10/2019).
22/4/2022, 21.12 WIB

Platform teknologi finansial (fintech) pembayaran LinkAja mencatatkan peningkatan pendapatan 1.459% untuk layanan syariah pada 2021 secara tahunan (year on year/yoy). Tahun ini, layanan syariah LinkAja melakukan rebranding menjadi LinkAja Syariah.

Plt CEO LinkAja Wibawa Prasetyawan mengatakan, capaian pendapatan layanan syariah itu telah berkontribusi 23% terhadap total pendapatan perusahaan.

Selain pendapatan, layanan syariah LinkAja juga mencatatkan peningkatan transaksi 332% yoy. Kemudian, nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) meningkat 306% yoy.

Layanan syariah LinkAja mencatatkan jumlah pengguna 6,6 juta hingga saat ini. Angkanya meningkat 100% dibandingkan tahun lalu. Wibawa mengatakan, pertumbuhan signifikan tahun lalu terjadi karena gencarnya kolaborasi.

"Kuncinya adalah kolaborasi dan sinergi. Ini kami lakukan salah satunya dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI)," katanya dalam konferensi pers virtual pada Jumat (22/7).

LinkAja telah berkolaborasi dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada tahun lalu. Kolaborasi ini mencakup beberapa program berkaitan dengan layanan digital, termasuk pembukaan rekening secara online.

LinkAja juga berkerja sama dengan Muslimat Nahdlatul Ulama, BMT UGT Nusantara, Ziswaf hingga Rumah Zakat. Simak layanan dompet digital yang paling banyak dipakai masyarakat pada databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan