Imbal Hasil IHSG Minus, Asuransi Jiwa Ubah Strategi Investasi

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Petugas membersihkan logo asuransi jiwa di Kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta.
25/5/2023, 13.38 WIB

Nilai investasi perusahaan asuransi jiwa di Indonesia mengalami penurunan pada periode kuartal pertama 2023. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan, penurunan investasi asuransi jiwa salah satunya dipengaruhi oleh imbal hasil Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami kontraksi. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak awal tahun hingga 24 Mei 2023, IHSG tak beranjak dari level psikologis 6.700 dan terkontraksi 1,53%. Penurunan ini turut berdampak terhadap hasil investasi asuransi jiwa pada kuartal pertama 2023 yang turun 2,1% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Sementara itu, total investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp 538,33 triliun atau setara 87,4% dari seluruh aset industri asuransi jiwa yang mencapai Rp 611,51 triliun. 

"Hasil investasi yang turun disebabkan karena adanya peralihan penempatan investasi perusahaan guna menyesuaikan aturan yang berlaku," kata Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon, dalam konferensi pers, dikutip Kamis (25/5).

Sebagaimana diketahui, berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) PAYDI, perusahaan asuransi diperbolehkan mengatur lebih lanjut mengenai strategi penempatan portofolio investasi sesuai kebutuhan industri.

AAJI mencatat, saat IHSG terkoreksi industri asuransi justru memperbesar porsi investasinya di Surat Berharga Negara (SBN). Hingga Maret 2023, nilai investasi di SBN meningkat 23,3% menjadi Rp 151,7 triliun.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail