Upaya Bakrieland Development Bangkit dari Saham Gocap

KATADATA
Bakrie Tower | KATADATA
Penulis: Ihya Ulum Aldin
22/1/2021, 16.10 WIB

Saham PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) kerap disuspensi dari perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Terakhir, saham perusahaan Grup Bakrie ini disuspensi sejak 31 Agustus 2020 akibat belum menyampaikan laporan keuangan triwulan III 2020. Lalu, bagaimana usaha manajemen?

Direktur Bakrieland Buce Yeef mengatakan, laporan keuangan tersebut sudah disampaikan kepada otoritas bursa efek beberapa waktu lalu. Saat ini Bakrieland tinggal menyelesaikan seluruh kewajiban seperti pembayaran denda. Manajemen mengupayakan suspensi bisa dicabut Bursa secepatnya.

"Jadi mudah-mudahan dalam bulan ini kami sudah bisa melayangkan surat untuk pencabutan suspensi karena hak pencabutan ada di Bursa," kata Buce dalam paparan publik secara virtual, Jumat (22/1).

Selain kerap disuspensi oleh Bursa, harga saham Bakrieland menyentuh harga terendah suatu saham yaitu Rp 50 per saham sejak 2013 silam. Emiten berkode ELTY ini melantai di pasar saham sejak 30 Oktober 1995 dengan harga IPO saat itu Rp 625 per saham.

Untuk membangkitkan saham Bakrieland dari saham gocap, manajemen mengaku sudah melakukan berbagai upaya yaitu dengan meningkatkan kinerja. Rencana Bakrieland ke depan di tengah pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19, diharapkan bisa meningkatkan profitabilitas perusahaan.

"Dengan perbaikan kinerja, kami tentu berharap pada akhirnya harga saham perseroan juga dapat meningkat," kata Buce menambahkan.

Meski begitu, kenaikan harga saham Bakrieland bukan hanya dipengaruhi oleh faktor kinerja perusahaan saja melainkan ada mekanisme pasar yang di luar kendali manajemen. Sehingga, yang bisa dilakukan manajemen untuk membuat harga saham ELTY kembali naik, melalui perbaikan kinerja.

Kinerja Keuangan Bakrieland

Berdasarkan laporan keuangan Bakrieland hingga triwulan III 2020, pendapatan perusahaan mengalami penurunan hingga 34,76% menjadi Rp 475,57 miliar. Meski begitu, perusahaan melakukan berbagai efisiensi sehingga rugi bersih Bakrieland hanya Rp 92,38 miliar, mengecil dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 369,73 miliar.

Buce menjelaskan, mayoritas pendapatan Bakrieland pada sembilan bulan pertama 2020, berasal dari jasa sewa dan pengelolaan perkantoran sebesar 54% dari total pendapatan. Diikuti oleh hotel, makanan, dan minuman sebesar 18%.

Halaman: