Imbas Pandemi, Pendapatan Garuda Susut 69% Jadi Rp 20 T Sepanjang 2020

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pesawat Garuda di Hangar GMF,  Tangerang,  Banten (2/3).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
16/7/2021, 15.00 WIB

Sementara pada lini pendapatan lainnya, Garuda hanya mencatat pendapatan sebesar US$ 214 juta pada 2020. Sedangkan pada 2019 mencapai US$ 549,33 miliar atau anjlok hingga 61,04% secara tahunan.

Lebih lanjut, emiten berkode saham GIAA ini mencatat beban operasional penerbangan yang menggerus profitabilitas pada 2020 senilai US$ 1,6 miliar. Nilai tersebut tercatat turun sekitar 37% dibandingkan pos beban yang sama pada 2019 yang senilai US$ 2,54 miliar.

Irfan menjelaskan, penurunan beban tersebut ditunjang oleh langkah strategis efisiensi biaya, seperti renegosiasi sewa pesawat maupun efisiensi biaya operasional penunjang lainnya.

"Melalui upaya tersebut, saat ini Garuda Indonesia berhasil melakukan penghematan beban biaya operasional hingga US$ 15 juta per bulannya," kata Irfan.

Namun, dalam rilis yang diberikan langsung oleh Irfan kepada Katadata.co.id, tidak dicantumkan bahwa Garuda membukukan laba bersih atau mengalami kerugian. Sebelumnya, Garuda membukukan laba bersih mencapai US$ 6,98 juta atau setara Rp 101,29 miliar pada 2019 lalu.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin