Kerek Pendapatan, Antam Genjot Produksi Emas Hingga Nikel

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Antam tahun ini menargetkan penjualan 28 juta ton emas. Komoditas ini masih menjadi andalan dengan kontribusi pendapatan terbesar di semester I 2022.
16/9/2022, 16.43 WIB

Elisabeth mengungkapkan cash cost diusahakan dapat efektif untuk tahun ini. 

Emiten berkode saham ANTM tersebut, membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,52 triliun pada semester I tahun 2022 atau naik 31,49% dari periode sebelum Rp 1,16 triliun. Bersamaan dengan pertumbuhan laba, perseroan juga melaporkan pendapatan Rp 18,77 triliun atau naik 8,67% dari raihan sebelumnya Rp 17,27 triliun.

Pendapatan ini dikontribusi dari penjualan emas Rp 12,28 triliun atau tumbuh 3,47% dari Rp 11,87 triliun dari periode sebelumnya. Selain itu, pendapatan diperoleh dari feronikel sebesar Rp 3,11 triliun atau naik 20,21% dari periode sebelumnya Rp 2,59 triliun. Lalu, untuk penjualan bijih nikel, perseroan mengantongi Rp 2,33 triliun atau naik 14,06% dari tahun sebelumnya Rp 1,04 triliun.

Di samping itu, Antam mencatatkan pertumbuhan 96,28% beban pokok penjualan dari bahan bakar dan batubara pada tahun ini Rp 1,49 triliun. Tahun sebelumnya, perseroan mencatat Rp 759,18 miliar. Lalu, perseroan mencatatkan beban usaha Rp 2,09 triliun atau naik 78,11% dari total sebelumnya Rp 1,17 triliun.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail