Macquarie Turunkan Harga Saham GoTo, Persaingan Makin Ketat Lawan Grab
Macquarie Sekuritas menurunkan target harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar 48% menjadi Rp 84 dari semula Rp 162 per lembar. Macquarie juga menurunkan proyeksi pendapatan GoTo untuk tahun 2023 dan 2024 sebesar 31%.
Bahkan rekomendasinya terhadap perusahaan penyedia aplikasi taksi dan ojek online atau ojol tersebut diubah ke berkinerja buruk dari berkinerja unggul.
Dalam risetnya dikutip Jumat (11/8) Macquarie menyebutkan ada beberapa alasannya yang mengubah target terhadap emiten teknologi hasil merger dua raksasa startup Indonesia, Gojek dan Tokopedia itu hingga signifikan.
Salah satunya adalah makin sengitnya peta persaingan dua raksasa teknologi penguasa jalanan Grab dan GoTo.
“Tak dipungkiri bisnis on demand services (ODS) dan e-commerce kini makin ketat. Di bisnis ODS, GoTo dinilai mulai kehilangan pangsa pasar dari Grab yang agresif memberikan insentif,” tulis riset Macquarie dikutip Jumat (11/8).
Segmen ODS GOTO terdiri dari ojol, pengiriman makanan dan bisnis logistik. Serupa Grab juga mengambil langkah dan pendekatan serupa untuk meningkatkan profitabilitas.
GoTo menargetkan laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA positif pada kuartal empat 2023. Sedangkan Grab membidik titik impas EBITDA pada kuartal empat 2023 atau lebih cepat dari rencana awal 2024.
Adapun untuk mencapai target EBITDA positif pada kuartal empat 2023, GoTo berupaya menekan beban biaya, terutama untuk promosi, iklan, dan pemasaran. Induk Gojek ini berencana mengurangi bakar uang atau promosi tahunan 60%-65% selama tahun ini.
“Pengecekan kami menunjukkan persaingan yang semakin intensif, sementara pengendalian biaya dapat mempengaruhi pertumbuhan. Potensi untuk kenaikan tarif yang lebih banyak tampaknya terbatas,” tulis riset.
Di bisnis finansial, Grab resmi memiliki bank digital di Indonesia yakni Super Bank Indonesia (Superbank) yang sebelumnya bernama Bank Fama International. Bank Fama yang didukung oleh Emtek, Grab, dan Singtel resmi bertransformasi menjadi bank digital pekan ini. Sedangkan GoTo memiliki PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebagai bank digital.
Sementara e-commerce para rival Shopee dan Lazada agresif menebar promosi. Hal ini diperburuk oleh pertumbuhan kuat Tik Tok Shop yang makin menggeliat.
“E-Commerce tetap menjadi titik terang untuk kenaikan tingkat pengambilan GoTo. Tetapi kami menunggu bagaimana model rantai pasokan logistik agregat melalui GoTo Logistics dapat mendorong penghematan biaya,” tulis riset Macquarie.
Alhasil menurut broker asing itu proyeksi nilai transaksi bruto atau GTV 2023 GoTo diturunkan 5%, namun tahun depan dinaikkan 11%.
Sementara di bisnis teknologi finansial, Macquarie menilai, kenaikan take rate tergantung pada adopsi GoPay Later. Belum lama ini, GoPay telah merilis aplikasi sendiri.
“Kami masih mengharapkan pemotongan biaya yang cepat dan sinergi Fintech di bawah CEO baru Patrick Walujo. Walujo adalah mantan komisaris GoTo dan mitra pengelola Grup Northstar yang merupakan investor awal Gojek,” tulis Macquarie.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama Jumat (11/8), saham GOTO anjlok 3,19% ke level Rp 91. Saat pembukaan perdagangan, saham GOTO sempat menguat ke Rp 96 namun ambruk tak lama kemudian. Saham GOTO menyentuh Rp 91 sebagai harga terendah pada sesi pertama hari ini.