Efek Virus Corona, Defisit APBN 2020 Diprediksi Tembus Rp 400 Triliun

ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Ilustrasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memaparkan APBN.
27/2/2020, 20.22 WIB

Direktur Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam juga memperkirakan defisit anggaran melebihi target. "Defisit akan di atas 2,2%," kata dia kepada Katadata.co.id.

(Baca: Virus Corona Masih Mewabah, Sri Mulyani: Defisit APBN Dapat Melebar)

Pelebaran defisit fiskal disebabkan oleh dua hal. Pertama, penerimaan menurun akibat melambatnya perekonomian sebagai dampak dari wabah virus corona. Kedua, pemerintah memutuskan untuk meningkatkan stimulus fiskal guna mempertahankan perekonomian nasional.

Meski begitu, menurut dia upaya pemerintah memperlebar defisit untuk mempertahankan kelangsungan perekonomian bukan hal yang harus dikhawatirkan. "Justru kita perlu khawatir kalau di tengah kondisi saat ini, pemerintah menyatakan baik-baik saja dan tidak mengambil tindakan guna mengantisipasi pemburukan ekonomi," kata dia.

Ia yakin pemerintah sudah memperhitungkan pelebaran defisit tersebut. Kalaupun melebar, ia optimistis defisitnya tak akan melebihi batas yang ditetapkan dalam Undang-undang (UU) yaitu 3% terhadap PDB.

(Baca: Defisit Anggaran Diprediksi Bengkak 2,2%, Kementerian Diminta Berhemat)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria