Menko Ekonomi: Perbaikan Neraca Dagang Butuh Waktu hingga 3 Tahun

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross (kiri) usai melakukan pertemuan di kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
16/12/2019, 19.58 WIB

"Salah satunya RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership),” ujar dia. Perundingan RCEP ditargetkan selesai pada tahun depan. Maka itu, Agus memperkirakan pasar ekspor Indonesia akan meningkat pada 2020.

(Baca: Impor Buah Melonjak, Defisit Neraca Dagang dengan Tiongkok Makin Dalam)

Peningkatan ekspor juga dilakukan dengan penyediaan sumber daya manusia yang sesuai kebutuhan. Kemudian, kemudahan bagi dunia usaha dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk ekspor, serta penyederhanaan perizinan usaha melalui Undang-Undang Omnibus Law.

Pada November lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit neraca perdagangan mencapai US$ 1,33 miliar. Dengan perkembangan tersebut maka Defisit negara dagang sepanjang Januari-November 2019 tercatat US$ 3,11 miliar.

Halaman: