Tensi Perang Dagang Meningkat, Rupiah Melemah ke 14.120 per Dolar AS

ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR menempatkan rupiah menguat 5 poin ke level Rp 14.125 per dolar AS.
4/12/2019, 16.44 WIB

Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore hari ini, Rabu (4/12) melemah 0,04% ke psisi Rp 14.120 per dolar AS. Rupiah tertekan tensi perang dagang yang meningkat.

Mengutip Bloomberg, sejumlah mata uang Asia turut melemah terhadap dolar AS. Won Korea Selatan turun 0,64%, yuan Tiongkok 0,11%, ringgit Malaysia 0,1%, dan baht Thailand 0,09%.

Sementara itu, yen Jepang naik 0,15%, dolar Hong Kong dan dolar Taiwan menguat 0,01%, peso Filipina melaju 0,04%, dan rupee India perkasa 0,01%.

Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR menempatkan rupiah menguat 5 poin ke level Rp 14.125 per dolar AS.

(Baca: Trump Sebut Kesepakatan Dagang Berpotensi Tertunda hingga Pilpres AS)

Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam mengatakan, saat ini sentimen global masih negatif. "Karena tensi perang dagang yang justru terus meningkat," kata Piter kepada Katadata.co.id, Rabu (4/12).

Perang dagang yang digemakan AS kini meluas ke Amerika Latin dan Eropa. Sentimen global yang masih negatif ini dinilai Piter berdampak pada arus modal asing keluar dan rupiah cenderung melemah.

Sementara dari sisi domestik, menurut Piter, tak ada sentimen positif yang mempengaruhi rupiah.  "Pemerintah belum juga memberikan tanda-tanda akan mengeluarkan terobosan kebijakan yg benar-benar bisa meyakinkan pasar,"  kata dia.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan bakal mengenakan tarif impor atas produk baja dan alumunium Brasil dan Argentina. Hal tersebut dilakukan sebagai balasan atas pelemahan mata uang kedua negara tersebut yang merugikan petani AS. 

(Baca: Luhut Sebut Nilai Tukar Rupiah Bisa di Bawah Rp 10 Ribu per Dolar)

Tak hanya ke Amerika Latin, perang dagang AS juga menyasar ke Eropa. Perancis mengatakan pada Selasa (3/12) bahwa mereka siap membalas jika Presiden Trump benar-benar merealisasikan ancamannya.

Trump sebelumnya mengancam untuk mengenakan bea masuk hingga 100% terhadap barang-barang Perancis seperti sampanye, keju, tas tangan, dan produk-produk lainnya senilai US$ 2,4 miliar. Tak sendiri, negara-negara Uni Eropa pun berencana mendukung tindakan Perancis tersebut.

Ia juga baru-baru ini mengeluarkan pernyataan bahwa kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok berpotensi mundur hingga Pilpres AS rampung.

Reporter: Agatha Olivia Victoria