Sri Mulyani: Bukan dari Utang, Ekonomi bisa Tumbuh 7% dari Investasi

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak bersumber dari utang melainkan investasi.
26/11/2019, 20.42 WIB

Omnimbus law tersebut akan merevisi 72 regulasi terkait investasi hingga perbaikan daya saing sumber daya manusia (SDM). "Kita juga mau dorong SDM semakin produktif dan inovatif, meskipun hasilnya tak langsung ke pertumbuhan ekonomi, tapi akan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth)," ujarnya.

(Baca: Sri Mulyani Targetkan Omnibus Law Perpajakan Rampung Awal 2020)

Meski demikian, menurut penilaian Economist dan IMF, Indonesia masih memiliki daya tarik sebagai negara tujuan investasi. Ini tercermin dari masih tingginya minat investor untuk menanamkan dananya di tanah air. Berdasarkan penilaian IMD World Competitiveness, peringkat daya saing Indonesia naik 11 peringkat ke posisi 32 pada 2019.

Oleh karena itu Menkeu menegaskan bahwa pemerintah membangun perekonomian dengan dasar kehati-hatian yang harapannya bisa mengeluarkan Indonesia dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap) pada 2045.

Untuk meraih hal tersebut, Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah akan menjaga stabilitas perekonomian di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini guna menopang fundamental dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

(Baca: Susun RPJMN 2020-2024, Bappenas Targetkan Optimistis Ekonomi Tumbuh 6%)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria