"Saya pikir perlu mestinya bank dunia tidak hanya merekomendasikan pengawasan, tapi memberi solusi," kata dia.

(Baca: Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Turun 3,6% pada Kuartal II 2019)

Lebih lanjut, ia meminta masyarakat agar tidak khawatir dengan masalah ini. Apalagi, salah satu perusahaan asuransi yang dirundung masalah adalah Jiwasraya yang merupakan badan usaha milik negara. Ia meyakini pemerintah pasti akan bertanggungjawab.

Sebelumnya, dalam paparannya yang bertajuk "Risiko Ekonomi Global dan Implikasinya terhadap Indonesia", Bank Dunia menyatakan kedua perusahaan belum juga mampu memenuhi kewajibannya. “Perusahaan bisa saja menjadi tidak likuid dan membutuhkan perhatian segera,” kata dia.

Bank Dunia menyarankan analisis mendetail tentang gap aktuaria yang terjadi di perusahaan, dan melakukan langkah pemulihan serta resolusi berdasarkan analisis tersebut.

Halaman: