Pasar Keuangan Dilanda Ketidakpastian, BI Menilai Investasi Emas Aman

KATADATA/Agung Samosir
Ilustrasi emas. BI menilai, emas dinilai sebagai investasi yang aman saat ini.
22/8/2019, 19.58 WIB

Perry menjelaskan, dinamika ekonomi global tersebut perlu dipertimbangkan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, regulator perlu menjaga arus masuk modal asing sebagai penopang stabilitas eksternal.

(Baca: Dua Hari Turun, Harga Emas Antam Berbalik Naik Jadi Rp 756 Ribu/Gram)

Cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 125,9 miliar per Juli 2019. Nilai ini setara dengan pembiayaan 7,3 bulan impor. Bahkan, jumlahnya equivalen tujuh bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi tersebut juga di atas standar kecukupan internasional atau sekitar tiga bulan impor.

Namun, Perry menilai Indonesia masih beruntung karena pertumbuhan ekonominya tergolong baik di tengah ketidakpastian ini. "BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tetap baik didukung permintaan domestik, khususnya investasi yang akan tetap tumbuh tinggi," katanya.

Secara keseluruhan, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di bawah titik tengah 5-5,4%. Sedangkan tahun depan, BI memproyeksikan ekonomi tumbuh dikisaran 5,1-5,5%.

(Baca: Cetak Rekor Keempat Kalinya, Harga Emas Antam Rp 766 Ribu per Gram)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria