Penerimaan Pajak Melambat, Target APBN Diperkirakan Tak Tercapai

Katadata | Arief Kamaludin
Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo memperkirakan penerimaan pajak 2019 hanya mencapai Rp 1.403,5 triliun atau 88,9% dari target APBN.
22/6/2019, 03.00 WIB

Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo memperkirakan penerimaan pajak 2019 hanya mencapai Rp 1.403,5 triliun. Jumlah ini sekitar 88,9% dari target APBN.

Perlambatan penerimaan pajak sudah terlihat awal tahun. Pada April lalu pertumbuhan penerimaannya hanya sekitar 1%. Lalu, pada bulan selanjutnya, Kementerian Keuangan mencatat angkanya naik tipis jadi 2,43%.

Perlambatan yang terjadi pada Mei 2019, menurut Prastowo, masih terlihat alamiah. Pasalnya, pajak sektoral pun turun. Selain itu, harga komoditas dan industri pengolahan juga turun. "Namun, jika terus seperti ini konsekuensinya defisit akan melebar kembali," katanya ketika dihubungi Katadata.co.id, Jumat (21/6). Pemerintah pada akhirnya harus menambah utang atau memangkas belanja.

Nilai penerimaan pajak pada Mei 2019 mencapai Rp 496,65 triliun atau baru mencapai 31,48% dari target APBN 2019. Angka pertumbuhannya jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yaitu 14,2%.

Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan mengungkapkan dua alasan perlambatan pajak ini. "Karena kondisi ekonomi yang menurun dan kebijakan yang kami buat sendiri," katanya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, siang tadi.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria