BI: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Akan Tertahan Akibat Perang Dagang

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 melandai akibat kinerja ekspor yang menurun.
20/6/2019, 19.29 WIB

(Baca: Efek Lebaran, Darmin Optimistis Ekonomi Kuartal II Tumbuh 5,2%)

BI Tahan Suku Bunga di 6%

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) siang tadi memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,00%, suku bunga deposit facility sebesar 5,25%, dan suku bunga lending facility sebesar 6,75%.

Untuk menambah ketersediaan likuiditas perbankan dalam pembiayaan ekonomi, BI memutuskan untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah untuk Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah sebesar 50 basis poin. GWM Bank Umum Konvensional menjadi 6,0% dan Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah menjadi 4,5%. Adapun GWM rerata masing-masing tetap sebesar 3,0%. 

Perry mengatakan, Bank Indonesia akan terus mencermati kondisi pasar keuangan global dan stabilitas eksternal perekonomian Indonesia dalam mempertimbangkan penurunan suku bunga. "Kebijakan ini sejalan dengan rendahnya inflasi dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri," ujarnya.

(Baca: BI Kembali Tahan Suku Bunga 6% dan Turunkan Giro Wajib Minimum Rupiah)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria