Rupiah Menguat Usai The Fed Pertahankan Suku Bunga

Arief Kamaludin (Katadata)
Rupiah menguat terhadap dolar AS pasca keputusan The Fed mempertahankan suku bunga acuannya kemarin, Rabu (20/3).
Penulis: Sorta Tobing
21/3/2019, 12.09 WIB

Mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sejak Kamis pagi (21/3) bergerak naik. Penguatannya didorong keputusan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), yang mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 2,25%-2,5%.

Mengacu pada data Bloomberg, rupiah dibuka pada level Rp 14.105 per dolar AS atau menguat 82 poin dibanding penutupan kemarin. Saat ini pergerakannya di kisaran Rp 14.093 sampai Rp 14.132 per dolar AS.

The Fed juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi negaranya menjadi 2,1% dari sebelumnya 2,3% untuk tahun ini. Di tahun berikutnya angka itu turun menjadi 1,9% sampai 2%.

Tingkat pengangguran AS diperkirakan naik dari target sebelumnya 3,5% menjadi 3,7% pada 2019. Lalu, tahun berikutnya level ini semakin naik menjadi 3,8% dan di 2021 mencapai 3,9%.

(Baca: The Fed Tahan Bunga Acuan, IHSG dan Bursa Asia Kompak Meningkat)

Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan, angka-angka tersebut menunjukkan melambatnya perekonomian AS. “Belum dapat dikatakan resesi,” katanya seperti dikutip dari Antara. “Proyeksi ini menjadi acuan, The Fed akan mempertahankan suku bunga selama 2019.”

Ia memperkirakan pergerakan rupiah hari ini menuju level Rp 14.150 sampai Rp 14.180. Kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu kemarin, menunjukkan penguatan rupiah lebih 100 poin, dari Rp 14.231 sehari sebelumnya menjadi Rp 14.102 per dolar AS.

Ekonomi AS Melemah

Sinyal The Fed mempertahankan suku bunga acuan tahun ini merupakan perubahan besar. Bank sentral AS ini sebelumnya berencana menaikkannya dua kali.

Halaman: