Adapun sukuk tabungan menggunakan struktur akad Wakalah. Sukuk tabungan tidak mengandung unsur maysir (judi), gharar (ketidakjelasan), dan riba (usury). Dana dari sukuk tabungan akan digunakan untuk pembangunan proyek infrastruktur pemerintah, seperti sekolah maupun rumah sakit. Sementara itu, imbalan yang diperoleh investor berasal dari keuntungan infrastruktur tersebut.

(Baca: Sri Mulyani: Proyek Infrastruktur Bisa Molor Belasan Tahun Tanpa Utang)

Luky mengatakan, instrumen ini merupakan peluang bagi investor untuk berinvestasi sekaligus berpartisipasi dalam pembangunan negeri. "Poinnya instrumen ini sangat menarik," ujarnya.

Calon investor bisa memesan ST-003 dengan minimum pemesanan Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta, dengan maksimum pemesanan Rp 3 miliar. Pemesanan hanya bisa dilakukan melalui platform online dengan melakukan registrasi melalui sistem elektronik mitra distribusi dan membuat Single Investor Identification (SID).

Pemerintah bekerja sama dengan 11 mitra distribusi untuk menjual ST-003, yang terdiri dari enam bank yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Mandiri Syariah Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk.

Kemudian, dua perusahaan efek yaitu PT Trimegah Sekuritas Tbk dan PT Bareksa serta Tanamduit. Kemudian, perusahaan teknologi finansial (financial technology/fintech) yaitu PT Investree dan Modalku.

Halaman: