Ia meramalkan defisit transaksi berjalan akan kembali menurun pada kuartal IV, yakni ke kisaran 2% terhadap PDB. Perbaikan karena kebijakan pengendalian impor yang dilakukan pemerintah, yaitu kenaikan tarif pajak penghasilan (PPh) impor barang konsumsi.

Sementara itu, kebijakan biodiesel 20% (B20) dinilainya belum sepenuhnya memberikan dampak terhadap penurunan impor. "B20 sudah berjalan tapi masih ada hambatan. Prosedur pembuatannya ada lagging," ujarnya.

(Baca juga: Lima Sebab Menguatnya Kurs Rupiah dalam Waktu Cepat)

Dengan perkembangan tersebut, rata-rata defisit transaksi berjalan pada keseluruhan tahun diperkirakan 2,8% terhadap PDB.

Prediksi tersebut sejalan dengan prediksi Bank Indonesia (BI). “Untuk kuartal III di bawah 3,5% (terhadap PDB). Untuk keseluruhan tahun (2018) di bawah 3%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo, beberapa waktu lalu.

Halaman: