Tekanan Rupiah Berlanjut, Sri Mulyani Yakin Ekonomi 2019 Tumbuh 5,3 %

Katadata
Menteri Keuangan, Sri Mulyani pada acara Katadata Forum dan peluncuran logo baru Katadata di Jakarta, Selasa, (08/05).
Penulis: Rizky Alika
14/9/2018, 11.11 WIB

(Baca: Ekonomi 2019 Diramal Membaik, BI Optimistis Rupiah Kembali ke 14.300)

Di sisi lain, pelemahan rupiah juga diperkirakan membawa dampak pada penurunan impor. Berkurangnya impor konsumsi ini akan mempengaruhi pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Padahal, investasi dan konsumsi merupakan motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi. 

Namun demikian, pemerintah akan mendorong ekspor sehingga defisit transaksi berjalan terjaga. Dengan demikian, investasi tidak akan terpengaruh oleh defisit transaksi berjalan. Sementara itu, investasi diharapkan tumbuh di atas 7 persen. 

Adapun, konsumsi rumah tangga diyakini mampu memenuhi porsi sampai dengan 56 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB). Adapun, tantangan untuk memacu pertumbuhan ekonomi tetap datang dari aktivitas ekspor dan impor.

Sri Mulyani menargetkan kenaikan ekspor pada tahun depan sebesar 6,6 persen atau naik dibandingkan target pertumbuhan tahun ini 5,1 persen. Untuk pertumbuhan impor 2019 diperkirakan mencapai 7,4 persen, lebih tinggi daripada target tahun ini 4,5 persen.

Halaman: