Risiko Kecil, Investor Disarankan Tetap Berinvestasi di Tahun Politik

Donang Wahyu | KATADATA
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
21/11/2017, 17.38 WIB

Rupiah, misalnya, stabil di kisaran Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat (AS). Inflasi juga terjaga di sekitar 3-3,5 persen. Begitu juga dengan defisit transaksi berjalan (current account defisit/CAD) yang terjaga rendah di bawah 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Political risk di Indonesia termasuk rendah,” tutur Gundy. Ia menambahkan, “Political risk rendah. Ini kondisinya favourable.”

Secara umum, Executive Director of Indonesian Politic Indicator and Research Institution Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, ada beberapa faktor yang akan memengaruhi proses pemilihan presiden.

Salah satunya, kemungkinan Mahkamah Konstitusi melakukan uji materi atas aturan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20%. Jika dikabulkan, maka calon presiden berpeluang lebih dari dua kandidat. Dengan demikian, ia menduga proses Pilpres tak akan selesai dalam satu putaran. Dalam kondisi ini, menurut dia peluang bagi Presiden Joko Widodo untuk terpilih lagi akan berkurang.

(Baca juga: Jokowi: Elite Politik Tak Memberi Pendidikan yang Baik)

Selain itu, elektabilitas Joko Widodo pada 2019 disebutnya masih lebih rendah dibanding Susilo Bambang Yudhoyono saat akan mencalonkan lagi di 2009. “Karena dia (SBY) didukung banyak kalangan. Kalau sekarang, dia (Jokowi) kurang dukungan dari kelompok muslim,” kata Burhanuddin.

Halaman: