Dana Desa 2017-2018 Capai Rp 120 T, ICW Ingatkan Risiko Penyimpangan

Kris | Biro Pers Sekretariat Kepresidenan
Presiden Joko Widodo meninjau langsung pemanfaatan dana desa di Tuban, Jawa Timur, Senin (28/11/16)
22/8/2017, 18.38 WIB

Adapun untuk tahun depan, pemerintah berencana memberikan porsi dana desa yang lebih besar untuk desa dengan jumlah penduduk miskin terbanyak. Selama ini, 90% dana desa dibagi rata kepada 74.9954 desa.

“Kami turunkan menjadi 77% dibagi rata, 3% khusus untuk daerah tertinggal dan sangat tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak,” ucapnya,” kata dia.

Dengan kebijakan tersebut, distribusi terbesar dana desa akan disalurkan ke pulau Jawa. Alasannya, karena sebanyak 59% jumlah penduduk miskin di Indonesia berada di pulau Jawa.  

Di sisi lain, menurut Boediarso, desa tertinggal dan sangat tertinggal juga akan sangat diuntungkan. Desa dengan penduduk tertinggal minimal akan mendapatkan Rp 864 juta dan maksimal Rp 86 miliar. Sedangkan desa sangat tertinggal mendapat minimal Rp 1,02 miliar dan maksimal Rp 3,3 miliar.

Adapun penyaluran dana desa diklaim telah berbuah positif. Rasio ketimpangan (rasio gini) di desa yang pada 2014 mencapai 0,34 poin, tahun ini turun menjadi 0,32 poin. Di sisi lain, jumlah penduduk miskin di perdesaan turun dari 17,7 juta menjadi 17,1 juta. (Baca juga: Sri Mulyani: Kenaikan Bansos Bantu Kemiskinan Turun ke Bawah 10%)

Ia pun memaparkan, dana desa pada 2016 juga berhasil membangun sejumlah fasilitas publik, di antaranya 66,179 ribu kilometer jalan desa; 511.484 meter jembatan desa; 686 unit embung; 65.573 unit drainase dan irigasi; 15.948 unit air bersih; 7.348 Posyandu; dan 11.221 PAUD.

Selain itu, dana desa juga telah dimanfaatkan untuk membuat pelatihan kerajinan dan kewirausahaan desa untuk pemuda, e-marketing industri rumah tangga, serta pelatihan benih kerapu, tukik, kakao, dan lain sebagainya.

Halaman: