Di sisi lain, Sri Mulyani berharap konsumsi rumah tangga di paruh kedua tahun ini juga membaik seiring dengan inflasi yang tak setinggi perkiraan awal. “(Inflasi) masih di bawah 4%, kami harap momentum untuk konsumsi akan muncul lagi di kuartal III dan IV,” kata dia. (Baca juga: Jaga Daya Beli, Ekonom Imbau Pemerintah Cegah Pemangkasan Pekerja)

Ke depan, ia juga berharap kelas menengah atas bisa meningkatkan konsumsi dan investasi seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang dinilai masih cukup tinggi di kisaran 5%. (Baca juga: Genjot Ekonomi, Pemerintah Tarik Investasi Lewat Paket Kebijakan Anyar)

Sebelumnya, BPS melansir konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,95% pada kuartal II lalu, atau nyaris sama dengan kuartal I. Padahal, pada kuartal II ada Ramadan dan Lebaran sehingga semestinya pertumbuhan konsumsi rumah tangga bisa jauh lebih tinggi. Bahkan, pertumbuhannya tercatat melambat bila dibandingkan dengan kuartal II tahun lalu yang mencapai 5,07%.

Kondisi tersebut menyebabkan pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 5,01% atau sama dengan kuartal I. Sebab, konsumsi rumah tangga memang merupakan penyokong utama pertumbuhan ekonomi. Dengan perkembangan tersebut, pemerintah harus bekerja ekstra keras untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,2% tahun ini. (Baca juga: Ekonomi Stagnan, Jokowi: Alhamdulilah di Atas 5%, Tiga Besar di G20)

Halaman: