Asumsi Makro RAPBN 2018 Dibawa ke Paripurna DPR Pekan Depan

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Suasana Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/3).
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Yuliawati
6/7/2017, 11.50 WIB

Selain pertumbuhan ekonomi, rapat menyetujui inflasi 2,5-4,5 persen tahun depan, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan sebesar 4,8-5,6 persen dan nilai tukar rupiah dalam kisaran Rp 13.300-Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sedangkan, harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) sebesar US$ 45-US$ 55 per barel. Sementara lifting minyak dan gas tetap, masing-masing sebesar 771-815 ribu barel per hari dan 1,19-1,23 juta barel per hari setara minyak.

Adapun target defisit anggaran pada kisaran 1,9-2,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Perkiraan belanja negara sebesar Rp 2.204 triliun - Rp 2.349 triliun atau sekitar 15,1-16 persen dari PDB dan pendapatan negara sekitar 12,9-14,1 persen dari PDB.

Dalam RKP 2018, Banggar DPR meminta pemerintah menambah anggaran untuk vaksinasi balita dan anak dan menambahkan komoditas bawang putih dalam prioritas ketahanan pangan. Dua usulan ini disepakati oleh pemerintah.

Di samping itu, Banggar meminta pemerintah dan Bank Indonesia memantau eksposur utang swasta termasuk badan usaha milik negara.  "Disepakati, pemerintah dan BI diminta pemantauan eksposure utang swasta dari luar negeri termasuk BUMN agar risiko terhadap perekonomuan bisa dimonitor," kata Aziz.

(Baca: Sri Mulyani Anggap Bahaya Usulan DPR soal Kelola Utang Swasta)

Halaman: