Darmin: S&P Terlambat 6 Tahun Naikkan Peringkat Indonesia

KATADATA | Arief Kamaludin
22/3/2017, 21.38 WIB

Selain Darmin, perwakilan S&P juga akan menemui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kamis besok (23/3). Dalam pertemuan dengan S&P, ia bakal memaparkan beberapa hal terkait kondisi makro ekonomi Indonesia, serta kebijakan anggaran baik dari sisi penerimaan maupun belanja negara. Penjelasan tersebut diharapkan bisa menjadi basis bagi S&P untuk menaikkan peringkat Indonesia.

Menurut dia, para pemegang surat utang negara (SUN) Indonesia di London, Inggris juga menantikan kenaikan peringkat Indonesia. “Apalagi, kebijakan fiskal, makro, serta fundamental (ekonomi) telah memenuhi (syarat kenaikan peringkat)," katanya.

(Baca: Indonesia Berpeluang Segera Raih Peringkat Layak Investasi dari S&P)

Sebelumnya, Ekonom Bank Central Asia David Sumual memprediksi, S&P bakal menaikkan peringkat Indonesia pada Mei mendatang. Apalagi, lembaga pemeringkat lainnya, yaitu Moody’s dan Fitch bahkan sudah memberikan proyeksi positif untuk peringkat Indonesia. Artinya, ada peluang kenaikan peringkat Indonesia satu level lagi di atas layak investasi.

“Moody’s dan Fitch sudah memberikan prospek positif, artinya dalam enam bulan, mereka bisa naikkan (lagi), S&P bisa ketinggalan dua notch. Kalau begitu (tidak naikkan), mereka (S&P) bisa dianggap tidak kredibel,” ujar David.

Halaman: