Sementara untuk memilih Dirut Telkom, harus melalui persetujuan investor, lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Menurut Rini, butuh waktu satu bulan untuk mengangkat Dirut Telkom yang baru.
Meski membutuhkan waktu lama, dia yakin, hal ini tak akan menggangu kinerja Telkom. Menurutnya, direksi yang ada saat ini akan mampu menjalankan tugas tersebut. Dia juga yakin program tahunan Telkom juga akan bisa selesai hingga mendapatkan Dirut baru.
Dengan pengalaman profesionalnya di banyak perusahaan, mungkin tidak begitu sulit bagi Rini untuk mencari sosok pemimpin. Apalagi dia pernah memimpin perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia PT Astra International, yang memiliki banyak perusahaan di bawahnya.
Selain mencari pemimpin perusahaan BUMN yang baru, Rini juga harus menjalankan program sesuai arahan Presiden Jokowi. Saat ini dia mengaku masih mempelajari kembali program-program kementerian BUMN sebelumnya, yang bisa mendukung visi misi Presiden. Terutama, soal kemaritiman yang diusung oleh presiden terpilih tersebut.
"Tentunya kita harus membangun pelabuhan-pelabuhan, mengembangkannya. Karena penekanan beliau (Jokowi), bagaimana kita harus meningkatkan pelayanan transportasi publik. Itu PR pertama," tuturnya.