Membangkitkan Kenangan Lama

KATADATA/
www.portalhr.com
Penulis:
Editor: Arsip
22/5/2014, 00.00 WIB

Pertemuan yang dimaksudkan Fadli adalah pertemuan Prabowo dengan tiga keluarga mahasiswa korban penembakan kasus Trisakti pada Mei 1998.

Hasil dari pertemuan yang digelar pada 10 Mei lalu itu, ketiga keluarga tersebut meyakini bahwa Prabowo tidak terlibat dan mendukungnya sebagai calon presiden. Meski begitu, penolakan terhadap Prabowo masih datang dari Sumiarsih, ibu dari Norma Irmawan (Wawan) yang juga tewas dalam tragedi berdarah itu. (Baca:  Pertanda Dari Rumah Om Liem)

Edward Soeryadjaya saat dimintai konfirmasinya mengaku tak tahu-menahu soal kabar pertemuan Prabowo dengan ibunya. ?Setahu saya, tidak ada,? ujarnya. ?Kamu tanyakan saja ke Ibu (Lily).?

Ketika ditanyakan ke mana arah dukungan keluarganya akan diberikan dalam Pemilu Presiden, Juli mendatang, Edward juga enggan berkomentar. ?Maaf, saya tidak mau berkomentar soal isu politik,? tuturnya.

Dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun lalu, Edward santer dikabarkan mendukung Joko Widodo, yang kini juga maju sebagai calon Presiden dari PDI Perjuangan bersama calon wakil presiden Jusuf Kalla.

Jika ditilik sejarahnya, selain dengan keluarga besar Djojohadikusumo, keluarga besar Soeryadjaya juga memiliki hubungan lama dengan keluarga besar Kalla. Ketika Astra International ditunjuk sebagai perusahaan pemegang hak penjualan mobil produk Toyota di Indonesia pada akhir 1960-an, William memberikan hak penjualan di kawasan Indonesia Timur kepada NV Haji Kalla sampai sekarang.

Itu sebabnya, tampaknya tak akan mudah bagi keluarga besar Soeryadjaya dalam menentukan pilihannya pada Pemilu Presiden mendatang. Prabowo dan Kalla sama-sama punya kedekatan dan sejarah panjang dengan keluarga Soeryadjaya.

Halaman:
Reporter: Safrezi Fitra