Peningkatan Kasus Corona Giring Rupiah ke Level Terlemah Kedua di Asia

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada penurupan Kamis (25/6) akibat perkembangan virus corona.
Editor: Ekarina
25/6/2020, 17.16 WIB

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut, kenaikan kasus corona membuat sejumlah negara kembali menerapkan karantina wilayah meski dengan lingkup terbatas.

(Baca: Rupiah Menguat ke 14.135 per Dolar Berkat Data Perbaikan Ekonomi AS)

Pemerintah Negara Bagian North Rhine-Westphalia, Jerman misalnya yang kembali memberlakukan lockdown di dua distriknya agar virus tidak menyebar lebih lanjut.

"Mini-lockdown ini rencananya berlaku hingga 30 Juni," kata Ibrahim kepada Katadata.co.id ketika dikonfirmasi terpisah. 

Di wilayah lain, Gubernur New York, New Jersey, dan Connecticut memerintahkan para pelancong dari sembilan negara bagian AS untuk dikarantina selama 14 hari pada saat kedatangan. Hal tersebut dilakukan saat penyebaran Covid-19 menunjukkan tanda-tanda lonjakan di bagian selatan dan barat negara itu.

Dengan berbagai sentimen tadi, Ibrahim pun memperkirakan pada perdagangan akhir pekan rupiah diprediksi stagnan di level penutupan saat ini sekitar Rp 14.175 per dolar AS. Adapun pada pagi tadi, rupiah masih dibuka menguat di level Rp 14.115 per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria