Sri Mulyani: Pemerintah Harus Belanja Rp 2.739 T Demi Pulihkan Ekonomi

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai, pemulihan ekonomi nasional tetap membutuhkan sektor swasta.
29/7/2020, 15.21 WIB

Beberapa sektor yang diprioritaskan pemerintah dalam program ini antara lain pariwisata, otomotif, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, elektronik, kayu olahan, furnitur, produk kertas, serta usaha padat karya dengan kriteria terdampak pandemi corona.

Untuk penjaminan sektor prioritas, pemerintah akan memberi penjaminan 80% kepada kredit modal kerja, sementara sisanya 20% akan ditanggung perbankan. Sementara, untuk sektor industri padat karya yang tidak masuk dalam prioritas, porsi kredit yang dijamin pemerintah adalah 60% dan 40% perbankan.

 Volume dari penjaminan ini diharapkan Mantan Direktur Pelaksana Dun9ia tersebut bisa mendukung penyaluran kredit hingga Rp 100 triliun. "Kredit modal kerja ini akan memberikan harapan bahwa ekonomi mulai bergerak kembali sehingga bisa memenuhi complement terhadap belanja yang akan kita akselerasi mencapai Rp 2.739 triliun sampai akhir tahun," ujar dia.

Kementerian Keuangan sebelumnya mencatat pendapatan negara pada semester I 2020 mencapai Rp 811,2 triliun, atau 47,7% dari target pendapatan pada tahun ini. Namun, belanja negara yang sudah direalisasikan baru mencapai 39% dari target, yakni Rp 1.068,9 triliun.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria