Ekonomi Tahun Depan Diprediksi Belum Pulih, Inflasi Ditarget 3%

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.
Pengunjung menenteng tas belanja saat mengunjungi Mall Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (1/7/2020).
2/9/2020, 15.04 WIB

Sementara, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 hanya mencapai 2,97%. Maka dari itu, ekonomi RI pada keseluruhan tahun diproyeksikan dirinya akan berkisar di antara minus 1,1% hingga 0,2%.

Adapun pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia akan tumbuh dalam kisaran 4,5% hingga 5,5% pada tahun depan. Sri Mulyani sebelumnya menilai capaian tersebut sepenuhnya bergantung dari keberhasilan vaksin virus corona atau Covid-19, serta efektivitas kemampuan fiskal dalam mendorong permintaan.

"Apakah nantinya vaksin Covid-19 bisa didistribusikan secara signifikan ke seluruh porsi populasi, itu nanti yang menjadi kunci keberhasilan pertumbuhan ekonomi," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa (1/9).

Dia juga menjelaskan laju perekonomian Indonesia tahun depan juga akan sangat bergantung pada skenario penanganan virus corona, serta pada akselarasi reformasi terutama di bidang struktural untuk meningkatkan produktivitas daya saing dan iklim investasi.

Kemampuan fiskal dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional menurut Menkeu juga akan menentukan arah pertumbuhan ekonomi 2021. Hal ini tergantung efektivitas bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) dalam mendorong permintaan, serta pemulihan sisi suplai pada sektor-sektor produksi.

Pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan juga akan dipengaruhi  kondisi perekonomian global. Terutama bagaimana negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, Jepang hingga Tiongkok mempengaruhi dan mengembalikan lintasan atau trajectory pemulihan ekonomi dunia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria