Rupiah Perkasa ke 14.117/US$ Terimbas RCEP Hingga Pengakuan Trump

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi. Rupiah pada perdagangan hari ini bergerak menguat bersama mayoritas mata uang Asia.
16/11/2020, 10.09 WIB

Ariston menilai sentimen positif juga datang dari pengakuan kemenangan Joe Biden secara tersirat oleh Donald Trump. Ini paling tidak memberikan harapan politik AS akan lebih stabil pasca pemilu dan Negeri Paman Sam segera fokus kembali ke soal ekonomi. Dengan demikian, rupiah juga berpotensi menguat dengan sentimen tersebut.

Selan itu, ada pula data neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis. "Data tersebut mungkin akan memberikan sentimen positif ke rupiah karena kemungkinan hasil yang surplus," ujar dia. Potensi pergerakan mata uang Garuda hari ini akan berada di level Rp 14.050-14.200 per dolar AS.

 Ekonom Permata Bank Josua Pardede memperkirakan neraca perdagangan bulan Oktober surplus US$ 2,55 miliar dari bulan sebelumnya yang tercatat surplus US$ 2,44 miliar. "Peningkatan surplus perdagangan dipengaruhi oleh laju tahunan impor yang terkontraksi lebih dalam dibandingkan laju tahunan ekspor.," kata Josua kepada Katadata.co.id.

Dolar AS cenderung bergerak menguat terbatas seiring dengan berbagai sentimen yang bergantian mendominasi pasar belakangan ini. Sentimen tersebut yakni perkembangan vaksin menunjukan progress yang positif hingga kenaikan kasus Covid-19 di berbagai negara. 

Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS bahkan melemah 0,16% ke level 92,61. Oleh karena itu, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 14.100-14.250 per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria