Aliran Masuk Dana Asing Terancam Seret Jelang Tutup Tahun

ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Aliran modal asing sepanjang pekan ini masuk Rp 3,86 triliun ke pasar keuangan domestik.
18/12/2020, 18.57 WIB

Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini menjadi negatif 2,2% dari proyeksi sebelumnya negatif 1,6% pada September. Ekonomi Indonesia akan membaik pada tahun depan dan menguat pada 2022 dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 4,4% dan 4,8%.

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Ralph Van Doorn menjelaskan, perkiraan pada tahun ini mencerminkan pemulihan yang lebih lemah karena pembatasan mobilitas dan jarak sosial yang masih akan terus ada di tengah meningkatnya kasus Covid-19.

Namun, Bank Dunia memperkirakan ekonomi akan membaik pada tahun depan dan menguat pada 2022. "Hal ini didasarkan pada pembukaan ekonomi secara perlahan pada tahun ini diikuti lebih lanjut dan dilonggarkannya pembatasan sosial sepanjang 2022," katanya dalam Indonesia Economy Prospects-December 2020 Edition. 

Selain Bank Dunia, OECD dan ADB juga memangkas proyeksi ekonomi Indonesia. Bank Pembangunan Asia atau ADB dalam proyeksi terbarunya memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan dari 5,3% menjadi 4,5%. ADB juga memangkas ramalan ekonomi Indonesia tahun ini dari negatif 1% pada September menjadi negatif 2,2%.

Adapun OECD memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan dari prediksi pada September yakni 5 % menjadi 4 %. Namun, OECD merevisi lebih baik ekonomi Indonesia pada tahun ini dari sebelumnya negatif 3,3 % menjadi negatif 2,4 %.

Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya mengatakan ekonomi pada kuartal keempat akan positif, tetapi terkontraksi 1% hingga 2% pada sepanjang tahun ini. "Perkembangan tersebut terindikasi pada berlanjutnya kinerja positif sejumlah indikator pada November 2020," ujar Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI - Desember 2020, Kamis (17/12).

Indikator yang dimaksud, antara lain peningkatan mobilitas masyarakat di beberapa daerah, berlanjutnya perbaikan Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur, dan menguatnya keyakinan serta ekspektasi konsumen terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha.

Ia pun memperkirakan, perbaikan ekonomi domestik diperkirakan terus berlangsung secara bertahap dan akan meningkat di antara 4,8% hingga 5,8% pada tahun 2021. Namun, vaksinasi dan disiplin dalam penerapan protokol Covid-19 merupakan kondisi prasyarat bagi proses pemulihan ekonomi nasional.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria