Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Masih Tumbuh di Bawah 5% Hingga 2022

Agustiyanti
18 Desember 2020, 11:54
pertumbuhan ekonomi, kontraksi ekonomi, resesi ekonomi
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi. Bank Dunia memproyeksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,4% pada 2021 dan 4,8% pada 2022.

Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini menjadi negatif 2,2% dari proyeksi sebelumnya negatif 1,6% pada September. Ekonomi Indonesia akan membaik pada tahun depan dan menguat pada 2022 dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 4,4% dan 4,8%.

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Ralph Van Doorn menjelaskan, perkiraan pada tahun ini mencerminkan pemulihan yang lebih lemah karena pembatasan mobilitas dan jarak sosial yang masih akan terus ada di tengah meningkatnya kasus Covid-19. Namun, Bank Dunia memperkirakan ekonomi akan membaik pada tahun depan dan menguat pada 2022.

"Hal ini didasarkan pada pembukaan ekonomi secara perlahan pada tahun ini diikuti lebih lanjut dan dilonggarkannya pembatasan sosial sepanjang 2022," katanya dalam Indonesia Economy Prospects-December 2020 Edition.

Ia menjelaskan, perkiraan ekonomi sebesar 4,4% pada tahun depan mengasumsikan bahwa kepercayaan konsumen meningkat dan pendapatan rumah tangga yang hilang menurun seiring pasar tenaga kerja yang lebih baik dan bantuan sosial yang memadai. Pertumbuhan akan menguat menjadi 4,8% pada tahun depan seiring meningkatkan kepercayaan dengan syarat vaksin yang efektif dan aman tersedia bagi sebagian besar populasi.

"Sektor-sektor dengan kontak intensif akan pulih perlahan pada 2021-2022, tetapi akan tetap tertahan untuk jasa tertentu seperti pariwisata. Pertumbuhan sektor-sektor berorientasi ekspor seperti manufaktur dan pertambangan akan didukung oleh pertumbuhan global yang lebih kuat, perdagangan, dan harga komoditas," katanya.

Namun, Bank Dunia menyebut proyeksi tersebut akan dipengaruhi oleh ketidakpastian yang tinggi terkait dinamika pandemi di Indonesia dan negara-negara lain. Pertumbuhan dapat merosot menjadi 3,1% pada 2021 dan 3,8% pada 2022 di bawah skenario buruk pengetatan mobilitas dan pembatasan sosial yang berat di Indonesia, serta pertumbbuhan global yang lebih lemah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...