Dengan seluruh sentimen tersebut, rupiahberpmenguat dengan potensi di rentang Rp 14.100-14.250 per dolar AS. Peluang penguatan itu masih terbuka hingga akhir tahun.
Kendati demikian, dirinya mengingatkan bahwa kekhawatiran Covid-19 di dalam negeri maupun secara global bisa menahan penguatan rupiah. Melansir laman resmi Worldometers, kasus positif Covid-19 telah mencapai 81,14 juta.
Angka kematian tercatat 1,77 juta dengan kesembuhan 57,29 juta. Indonesia berada di peringkat ke-20 terbanyak. Kasus positif Covid-19 di Tahah Air bertambah 6.528 per Minggu (27/12). Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 sejak awal pandemi di Indonesia pada 2 Maret 2020 hingga saat ini mencapai 713.365 orang.
Pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 6.983 orang, sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 243 orang. Tambahan pasien sembuh hari ini merupakan rekor baru. Sebelumnya, pasien sembuh tertinggi tercatat kemarin, Sabtu (26/12), dengan 6.389 orang.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji memperkirakan rupiah bisa menguat satu hari ini hingga akhir tahun. Pergerakan akan ada di antara Rp 14.026-14.233 per dolar AS.
Sentimen penguatan rupiah terjadi atas laporan Turki mengenai efektivitas vaksin Sinovac yang mencapai 91,25%. Pfizer maupun Organisasi Kesehatan Dunia pun telah memberikan pernyataan bahwa vaksin masih ampuh untuk mutasi virus corona. "Saya optimis terdapat solusi terkait penanganan pandemi," ujar Nafan kepada Katadata.co.id.
Meski begitu, mata uang Garuda hari ini akan cenderung datar mengingat pasar forex sedang memperingati periode Natal maupun Tahun Baru. Dengan demikian, pasar forex sedang tidak ramai.