Pariwisata Belum Pulih, Kunjungan Turis Asing ke RI Masih Anjlok 89%

ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/hp.
Ilustrasi. Kunjungan wisman urun 89,05% dari Januari 2020 yang sebesar 1,29 juta kunjungan dan 13,9% dari Desember 2020 yaitu 164.079.
1/3/2021, 16.15 WIB

Penurunan jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu darat juga terjadi sebesar 0,72% dari 96.013 pada Desember 2020 menjadi 95.320 kunjungan pada bulan lalu. Penurunan tertinggi tercatat di pintu masuk Jayapura-Papua sebesar 100%, diikuti oleh pintu masuk Atambua-Nusa Tenggara Timur 69,23%.

 Menurut kebangsaan, penurunan tertinggi jumlah kunjungan wisman bulan Januari 2021 terhadap bulan Januari 2020 tercatat pada wisman yang datang dari wilayah Timur Tengah dengan persentase sebesar 99,13%. Sementara penurunan paling rendah terlihat pada wisman yang datang dari wilayah Asia di luar ASEAN sebesar 82,66%.

Sedangkan, jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada bulan Desember 2020, penurunan tertinggi tercatat pada wisman yang datang dari wilayah Eropa sebesar 68,95% dan penurunan terendah tercatat pada wisman yang datang dari wilayah Asia di luar ASEAN sebesar 15,6%. Di sisi lain, wisman yang datang dari wilayah ASEAN justru meningkat sebesar 2,14%.

Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance Esther Sri Astuti memperkirakan sektor pariwisata paling cepat baru akan pulih pada tahun depan. "Kementerian Kesehatan saja butuh waktu dua tahun untuk bisa menyelesaikan vaksinasi bagi seluruh penduduk Indonesia," ujar Esther kepada Katadata.co.id, Senin (1/3).

Sektor pariwisata, menurut dia, sangat berhubungan dengan mobilitas manusia. Sementara, Covid-19 membuat mobilitas manusia terbatas karena kekhawatiran terjangkit virus mematikan tersebut.

Esther menilai sektor pariwisata baru bisa kembalu normal jika pandemi usai. Maka dari itu, saat ini pemberian insentif pariwisata belum tepat. "Tentunya akan sia-sia saja," kata dia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria