Sri Mulyani Lobi Jepang untuk Pengembangan Mobil Listrik di Indonesia

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menawarkan insentif fiskal bagi pengembangan kendaraan listrik kepada pemerintah Jepang.
5/3/2021, 14.34 WIB

Maka dari itu, dia menilai investasi Jepang pada kendaraan listrik dapat terealisasi. Saat ini, Jepang juga sudah memulai proyek mobil hybird  di Indonesia sebagai pintu masuk.

Jika terealisasi, Yusuf memperkirakan, terdapat potensi peningkatan investasi di Indonesia secara bertahap. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal, total investasi Jepang di Indonesia menempati posisi keempat terbesar mencapai US$ 2,6 miliar.  "Mengingat Jepang punya track record yang baik ketika berinvestasi di dalam negeri," ujarnya.

Sebelumnya, Tesla dikabarkan melirik Indonesia sebagai lokasi pabrik kendaraan listriknya. Namun belakangan, perusahaan yang bermarkas di Palo Alto itu lebih mendirikan unit manufaktur mobil listrik di Karnataka, India bagian selatan. 

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, rencana investasi produsen mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut belum surut. Saat ini pemerintah masih melanjutkan negosiasi dengan perusahaan milik Elon Musk itu.

Bahlil mengatakan, pasang surut negosiasi merupakan hal lumrah dalam bisnis. Namun, ia berharap semua pihak tak pesimistis lantaran diskusi masih terus berjalan. "Ini kan masih negosiasi. Tidak ada yang hengkang. Kalau hengkang, sudah tiba, baru pergi. Ini kan masih berproses. Jangan pesimis," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu (24/2).

Tak hanya dengan Tesla, Bahlil mengatakan negosiasi alot juga pernah ia alami saat berhadapan dengan perusahaan Korea Selatan yakni LG. Saat itu, proses diskusi memakan waktu hingga lebih dari satu tahun hingga mencapai kepastian investasi.

Bahlil juga yakin, kehadiran Undang-Undang Cipta Kerja akan membantu menambah iklim investasi yang lebih baik. "Kita bangun persepsi positif," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria