Ditopang Ekspor, Neraca Dagang Indonesia Surplus 12 Bulan Beruntun

ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/foc.
Ilustrasi. Neraca perdagangan RI pada April 2021 surplus US$ 2,19 miliar.
20/5/2021, 12.35 WIB

Namun, nilai impor tersebut melesat 29,93% dibanding April 2020. Penyebabnya, nilai impor migas yang melonjak 136,86% dan nonmigas 22,1%.

Berdasarkan penggunaannya, impor barang konsumsi tercatat US$ 1,63 miliar, naik 12,89% secara bulanan dan 34,11% secara tahunan. Impor bahan baku sebesar US$ 12,47 miliar, turun 3,63% secara bulanan tetapi naik 33,24% secara tahunan. Kemudian, impor barang modal mencapai US$ 2,19 miliar, menurun 9,05% bulanan namun naik 11,55% secara tahunan.

Suhariyanto menyebut, kenaikan impor bahan baku dan barang modal secara tahunan menunjukan geliat industri pengolahan. "Sehingga diharapkan membuat investasi semakin berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021," katanya.

Menurut barang HS 2 digit, barang impor yang naik paling tinggi yakni mesin dan perlengkapan elektrik yang naik US$ 167,4 juta, biji dan buah mengandung minyak US$ 66 juta, sayuran US$ 54,8 juta, plastik dan barang dari plastik US$ 54,1 juta, serta buah-buahan US$ 37,4 juta.

Sedangkan golongan barang impor yang turun drastis, yakni kapal, perahu, dan struktur terapung yang nilainya anjlok US$ 256,2 juta, ampas/sisa industri makanan US$ 135,9 juta, mesin dan peralatan mekanis US$ 85,4 juta, berbagai produk kimia US$ 73,6 juta, dan produk farmasi US 70,7 juta. Negara asal impor Indonesia masih berasal dari Tiongkok, Jepang, dan Singapura.

Secara kumulatif (Januari-April 2021) nilai ekspor Indonesia tercatat US$ 67,38 miliar, naik 24,96% dari US$ 53,92 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan impor tercatat US$ 59,67 miliar, tumbuh 15,4% dari US$ 51,7 miliar. Dengan demikian, surplus neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif mencapai US$ 7,72 miliar.

Kabar baik data neraca perdagangan ini tak jauh dari perkiraan sebelumnya. Konsensus yang dihimpun oleh Bloomberg memprediksi, neraca dagang surplus US$ 1,19 miliar karena ekspor dan impor yang tumbuh masing-masing 38,2% dam 28% secara tahunan.

Ekonom Mirae Asset Sekuritas Anthony Kevin pun memperkirakan neraca perdagangan kembali surplus US$ 1,49 miliar. "Ini surplus berturut selama 12 bulan," kata Anthony dalam hasil risetnya yang diterima Katadata.co.id, kemarin.

Ia memproyeksi, ekspor akan mencatat ekspansi 56,5% pada bulan April, yang akan menandai pertumbuhan positif selama enam bulan berturut-turut. Sedangkan impor meningkat 40%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria