Vaksin Booster Dibuka Umum Tahun Depan, Berbayar untuk 27 Juta Orang

ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/wsj.
membuka ruang untuk akses vaksinasi mandiri atau berbayar tahun depan bagi 27 juta orang. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ini termasuk vaksinasi yang dilakukan untuk vaksin booster atau suntikan ketiga."Untuk mereka yang akan melakukan boosting dan vaksinasi mandiri akan dibuka ruang untuk tahun depan," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Rabu (25/8).Kendati membuka akses vaksinasi berbayar, Sri Mulyani memastikan penyediaan vaksin gratis masih akan b
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
25/8/2021, 15.30 WIB

"Anggaran antisipasi ini kalau sampai terjadi kemunculan varian baru seperti Delta, sehingga ada belanja antisipasi sebesar Rp 6,5 triliun," kata Sri Mulyani.

Rencana pemerintah untuk melakukan vaksinasi berbayar sudah dibocorkan Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-3 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2021-2022 kemarin, Selasa (24/8). Dalam paparannya tersebut, Sri Mulyani menyebut pemerintah akan membuka kesempatan vaksinasi mandiri bagi masyarakat mampu. 

Sementara itu, pemerintah bulan lalu juga sempat merencanakan skema serupa berupa vaksinasi mandiri. Ini dilakukan untuk mendukung percepatan vaksinasi setelah terjadi lonjakan kasus positif varian Delta. Rencana itu terungkap dari hasil rapat Komite Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) pada akhir Juni. 

Rencana tersebut kemudian dibatalkan dua minggu kemudian usai menuai kritik dari banyak pihak, tidak terkecuali ahli kesehatan.  Namun untuk skema vaksinasi gotong royong yang dilakukan bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) masih tetap berlanjut. Melalui skema ini, pekerja akan memperoleh gratis yang biayanya ditanggung perusahaan.

"Setelah mendapatkan masukan dan juga respon dari masyarakat, presiden telah memberikan arahan dengan tegas untuk vaksin berbayar yang rencananya disalurkan melalui Kimia Farma semuanya dibatalkan dan dicabut," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam siaran persnya, Jumat (16/7).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said