The Fed Resmi Mulai Tapering Off Akhir Bulan Ini

Reuters
Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell berulang kali memperingatkan bahwa pengurangan aset tidak ada kaitannya dengan persiapan kenaikan suku bunga.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
4/11/2021, 08.37 WIB

Teh Fed mengatakan, masalah rantai pasok dan meningkatnya perintaan sebagai respon pembukaan restriksi di banyak wilayah telah mendorong inflasi di beberapa sektor. Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan, inflasi akan mulai reda sekitar pertengahan 2022.

“Perkiraan dasar kami adalah kemacetan dan kekurangan rantai pasokan akan bertahan hingga tahun depan dan juga meningkatkan inflasi,” kata Powell usai pertemuan FOMC semalam.

Ia mengatakan seiring membaiknya rantai pasok dan penurunan pada tekanan pandemi, pemulihan ekonomi akan menguat. Pada saat itu, menurutnya, tekanan inflasi juga akan mulai turun. Pejabat The Fed yakin inflasi pada akahirnya akan kembali pada sasaran target mereka di 2%.

Di sisi lain, banyak pelaku pasar yang mengharapkan The Fed untuk menghentikan bahasa 'sementara' untuk menjelaskan kondisi inflasi. Hal ini karena kenaikan harga-harga telah memanas dan diproyeksikan masih akan bertahan lebih lama.

"The Fed meluncurkan penurunan quantitative easing hari ini seperti yang diharapkan secara luas, tetapi masih bersikeras bahwa lonjakan inflasi 'sebagian besar' bersifat sementara, yang menunjukkan bahwa sikap dovish masih memiliki keunggulan," kata kepala ekonom AS di Capital Economics Paul Ashworth, 

Seiring meningkatnya tekanan inflasi, pasar juga mengantisipasi The Fed akan memulai kenaikan bunga acuan lebih cepat dari perkiraan awal pada tahun 2023. Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga akan dimulai setelah pembelian aset berakhir atau pada paruh kedua tahun depan.

Meski demikian, Powell sebelumnya juga sudah berulang kali memperingatkan bahwa pengurangan aset tidak ada kaitannya dengan persiapan kenaikan suku bunga.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said