Riset Harvard-MIT: Kartu Prakerja Tambah Pendapatan Bulanan Rp 122.500

ANTARA FOTO/Moch Asim/wsj.
Ilustrasi. Pemerintah mengalokasikan anggaran Kartu Prakerja mencapai Rp 21,2 triliun pada tahun ini.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
1/12/2021, 17.16 WIB

Program Kartu Prakerja menjadi salah satu andalan pemerintah untuk mendorong peningkatkan kualitas angkatan kerja di Tanah Air. Survei menunjukkan manfaat dari program ini bisa meningkatkan pendapatan bagi pekerja setiap bulannya sebesar Rp 122.500.

Professor di Massachusetts Instituite of Technology (MIT) yang juga Direktur lembaga riset J-PAL Benjamin Olken mengatakan, kartu prakerja memberi sejumlah dampak positif, mulai dari sisi tenaga kerja, ketahanan pangan, hingga peningkatan layanan dompet digital (e-wallet).

"Kami melihat adanya kemungkinan pendapatan yang lebih tinggi, dimana program ini bisa meningkatkan pendapatan 8% dan penghasilan bulanan Rp 122.500 per bulan," kata Olken dalam webinar Diseminasi Hasil Studi Evaluasi Dampak Program Kartu Prakerja yang digelar Katadata.co.id, Rabu (1/12).

Temuan lain dari riset ini menunjukkan bahwa program ini juga bisa meningkatkan ketenagakerjaan sebesar 8%. Ini mencakup pekerjaan yang diperoleh dengan bergabung di korporasi ataupun yang memiliki bisnisnya sendiri.

Olken mengatakan, mereka yang mengikuti program ini juga berpotensi 12% lebih tinggi untuk menjadi self-employed atau bekerja untuk diri sendiri dan kesempatan 30% lebih tinggi untuk menjadi enterpreneur. Alumni kartu Prakerja juga memiliki kemungkinkan 18% lebih tinggi untuk memperoleh pekerjaan lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak mengikuti program ini.

"Ada peningkatan penggunaan sertifikat untuk mencari kerja sebesar 172% dan pengalaman mereka menggunakan internet selama program ini mendorong peningkatan 10% pada penggunaan internet saat mereka bekerja," kata Olken.

Dari sisi konsumsi, program kartu prakerja meningkatkan ketahanan pangan alias food security bagi penerimanya sebesar 6%. Untuk diketahui, Kartu Prakerja ini bersifat semi-bansos, dengan demikian peserta bukan hanya memperoleh pelatihan gratis melainkan juga bantuan cash.

Kendati demikian, adanya bantuan cash ini tidak membuat konsumsi penerima kartu prakerja meningkat. Olken mengatakan, rata-rata peserta mengeluarkan Rp 42.100 lebih kecil untuk belanja makanan atau 2% lebih rendah saat akhir bulan. Belanja selain makanan 4% lebih rendah atau turun Rp 47.400.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said