Airlangga Prediksi Dana PEN 2021 Tak Terserap 100%, Tersisa Rp 85 T

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.
Menteri Koordinator Airlangga Hartarto memperkirakan, anggaran PEN akan tersisa Rp 85 triliun di akhir tahun.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
30/12/2021, 14.49 WIB

Pemerintah telah mengutak-atik anggaran berbagai kementerian/lembaga demi menambah anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga hampir dua kali lipat dari rencana awal menjadi Rp 744,77 triliun. Meski demikian, pemerintah memperkirakan, realisasinya tak akan mencapai 100% hingga akhir tahun. 

Menteri Koordinator Airlangga Hartarto memperkirakan, realisasi anggaran PEN hingga menutup buku APBN 2021 hanya akan terealisasi Rp 658,9 triliun. Dengan demikian, anggaran PEN akan tersisa Rp 85,87 triliun. Sebagian besar karena realisasi dukungan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan korporasi yang masih kecil

"PEN kita lihat outlo0knya sampai dengan akhir tahun 88,5%, Ini yang akan kami  monitor dalam beberapa hari ini," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam diskusi virtual dengan media, Kamis (30/12).

Dari lima klaster anggaran PEN, hanya satu pos belanja yang realisasinya melampaui target. Sementara realisasi belanja kesehatan serta dukungan UMKM dan korporasi tak mencapai 90% pagu.

Sementara itu, klaster dukungan UMKM dan korporasi terserap paling lambat diperkirakan hanya 76,9% dari pagu. Prognosa sampai akhir tahun hanya akan terpakai sebesar Rp 116,2 triliun, atau masih akan ada sisa sebesar Rp 46,2 triliun.

"Kemarin ada faktor Imbal Jasa Penjaminan (IJP) dari sektor untuk keuangan sebesar Rp 30 triliun yang dikembalikan karena perbankan likduitasnya bagus, jadi tidak butuh tambahan alokasi untuk penjaminan," kata Airlangga.

Lebih lanjut, anggaran perlindungan sosial diproyeksikan teralisasi 91,3% dari pagu atau sebesar Rp 170,5 triliun, dengan demikian kemungkinan masih akan ada sisa sebesar Rp 16,1 triliun. Anggaran program prioritas terealisasi sebesar 90,3% atau Rp 106,5 triliun, dengan demikian tersisa Rp 11,4 triliun. Sementara belanja kesehatan hanya sebesar 89,8% atau sebesar Rp 193 triliun, sehingga diperkirakan masih ada anggaran sisa Rp 21,96 triliun.

Kementerian Keuangan sebelumnya memproyeksikan realisasi PEN sampai akhir tahun bisa mencapa lebih dari 90% terhadap pagu. Ini berarti lebih tinggi dari proyeksi Airlangga sebelumnya.

"Estimasi kami PEN ini akan terealsiais 95% di akhir tahun nanti. Komponen kesehatan kemungkinan besar akan cukup tinggi realisasinya karena kita masih ada beberapa tagihan rumah sakit yang masih berproses dan diharapkan diselesaikan tahun 2021," kata Suahasil dalam webinar Economic Outlook 2022 akhi bulan lalu.

Sementara itu, realisasi PEN hingga 24 Desember tercatat Rp 535,38 triliun atau 71,88% dari pagu. Ini berarti di sisa sepekan terakhir menuju penutupan tahun saja pemerintah masih tersisa Rp 208,9 triliun anggaran Covid-19 yang belum terpakai.

Pemerintah menyediakan anggaran PEN pada tahun depan sebesar Rp 414,1 triliun, Program PEN 2022 akan lebih ramping dibandingkan tahun ini, dari lima klaster menjadi tiga klaster. Anggaran PEN tahun depan hanya untuk belanja kesehatan sebesar Rp 117,9 triliun, perlindungan sosial sebesar Rp 154,8 triliun dan penguatan pemulihan ekonomi sebesar Rp 141,4 triliun.

Reporter: Abdul Azis Said