Dana PEN 2021 Tersisa Rp 86 T, Program Insentif Dunia Usaha Tak Laku

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Kementerian Keuangan menyebut, anggaran PEN pada tahun lalu tak terserap Rp 86,17 triliun.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
25/1/2022, 17.14 WIB

Pos belanja lainnya yang terealisasi cukup lambat yakni pos anggaran program prioritas, Pemerintah menyediakan pagu sebesar Rp 117,9 triliun tetapi sampai akhir tahun hanya terpakai 89,3%. Isa mengatakan, rendahnya realisasi belanja di klaster ini terutama karena rendahnya penyaluran bantuan bagi sektor pariwisata.

"Ini karena Covid-19 melonjak di Juli-Agustus, selain itu karena perencanaan sampai kemudian eksekusinya ternyata tidak mulus, nampaknya nanti kami juga harus melakukan pendampingan," kata Isa.

Selain dua klaster tadi, tiga pos belanja PEN tahun lalu lainnya berhasil terserap di atas 90%. Realisasi belanja kesehatan mencapai 92,3% dari pagu sebesar Rp 215 triliun. Realisasi program perlindungan sosial 91,6% dari pagu sebesar Rp 186,6 triliun. Klaster insentif dunia usaha terserap paling cepat dengan realisasi 107,7% dari pagu Rp 62,8 triliun.

Adapun pemerintah sudah mengalokasikan anggaran PEN tahun ini sebesar Rp 455,62 triliun. Nilainya turun 39% dibandingkan alokasi tahun lalu.

Meski demikian, anggaran PEN tahun ini disusun lebih ramping, dari tahun lalu terdiri atas lima pos belanja menjadi hanya tiga.  Belanja untuk kesehatan dispakna sebesar Rp 122,5 triliun, perlindungan sosial Rp 154,8 triliun dan penguatan pemulihan ekonomi Rp 178,3 triliun.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said