The Fed Bersiap Umumkan Suku Bunga, AS Bakal Hadapi Resesi

federalreserve.gov
Gedung The Fed
Penulis: Syahrizal Sidik
4/5/2022, 17.40 WIB

 

Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve dijadwalkan mengumumkan kebijakan mengenai suku bunga acuan (Fed Fund Rate) pada Rabu (4/5) waktu setempat.

Menurut proyeksi CME Fedwatch, bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin dengan tingkat probabilitas 97,9%. "Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga dan memotong neraca secara agresif selama 16 bulan ke depan," menurut survei Fed CNBC dikutip Rabu (4/5).

Kenaikan suku bunga itu menjadi yang pertama dalam 22 tahun terakhir dan kemudian akan berlanjut pada kenaikan suku bunga Fed Funds Rate pada Juni mendatang. Survei itu melibatkan sebanyak 30 responden yang sebagian besar meyakini, dalam proses kenaikan suku bunga itu, Amerika Serikat bakal dibayangi risiko resesi ekonomi.

Suku bunga The Fed diperkirakan akan mencapai 2,25% pada akhir tahun ini dan kemudian naik ke tingkat terminal 3,08% pada Agustus 2023. Suku bunga The Fed baru akan turun pada akhir Desember 2023 yang diperkirakan beraa di level 2,55%.

Tidak hanya itu, The Fed juga diprediksi bakal lebih cepat menjalankan program untuk mengurangi neraca senilai US$ 9 triliun selama 2 tahun dan 5 bulan. "57% responden percaya, The Fed pada akhirnya akan menjual aset, bukan hanya membiarkan neraca mengalir," ungkap CNBC International.

Rumor The Fed Tekan Rupiah (Katadata)

 

Kebijakan moneter The Fed yang ketat dan cepat dengan menaikkan suku bunga untuk meredam tingkat inflasi hingga ke level 2% dan 57% responden mengatakan itu akan menciptakan resesi. The Fed juga diprediksi tidak akan mencapai pendaratan lunak.

Joel Naroff dari Naroff Economics mengungkapkan, kemampuan Fed untuk membuat pendaratan lunak sangat tidak mungkin. "Jika itu terjadi, itu hanya karena keberuntungan belaka," katanya.

Selama 12 bulan ke depan, kemungkinan resesi naik sedikit menjadi 35% dari 33% pada survei sebelumnya. Probabilitas resesi selama tahun depan juga naik dua poin untuk Eropa dan berdiri sekarang di 53%. Eropa telah jauh lebih terpukul oleh dampak ekonomi dari perang Ukraina.

Mengenai inflasi tersebut, sebanyak 74% responden percaya bahwa inflasi telah mencapai puncaknya, naik dari 7% dalam survei Maret, tetapi sebagian besar tidak percaya bahwa The Fed akan berhasil mencapai target 2% hingga 2024.

Prospek pertumbuhan telah berkurang tajam tahun ini dengan perkiraan Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) rata-rata 2,2%, turun 70 basis poin dari Maret sementara rata-rata 2024 turun 30 basis poin menjadi 2%.

Meskipun dibayangi risiko resesi ekonomi di AS, responden survei melihat beberapa kenaikan di pasar modal. Indeks S&P 500 diprediksi akan tumbuh 5% tahun ini dan 8% tahun depan.