Resesi Amerika di Depan Mata, Yellen Pilih Tekan Lonjakan Inflasi

ANTARA FOTO/Made Nagi
Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen memberikan keterangan pers di Nusa Dua, Bali, Kamis (14//7). Yellen hadir dalam pertemuan ketiga Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG), Bali 15-16 Juli 2022.
Penulis: Agustiyanti
14/7/2022, 20.10 WIB

Yellen menjelaskan, hampir setengah dari kenaikan harga dalam angka inflasi terbaru Amerika berasal dari biaya energi yang tinggi. 

Ia menegaskan prioritas pemerintah saat ini adalah menurukan inflasi. Penegasan disampaikan saat menjawab pernyataan, apakah menurunkan inflasi lebih penting dibandingkan risiko resesi karena kenaikan suku bunga. Yellen percaya, pasar tenaga kerja Amerika saat ini masih sangat kuat. 

Yellen juga mengakui kenaikan suku bunga dapat memiliki efek limpahan ke ekonomi negara-negara lain, termasuk emerging market. Kenaikan suku bunga AS dapat membuat dolar menguat dan  mata uang  negara lain relatif lebih lemah. Namun di sisi lain, menurut dia, pelemahan mata uang sebenarnya membuat ekspor negara-negara tersebut lebih murah dan lebih menarik.

“Di satu sisi, penguatan dolar akan memperkuat kemampuan ekspor mereka, tetapi akan menimbulkan kesulitan bagi negara-negara yang banyak memiliki utang dalam dolar AS," kata dia. 

Halaman:

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.