Sri Mulyani Khawatir Ekspor dan Konsumsi Melemah Tahun Depan

ANTARA FOTO/POOL/Fikri Yusuf/rwa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, kenaikan suku bunga pada tahun depan akan memukul pertumbuhan ekonomi global yang dapat berdampak pada kinerja ekspor Indonesia.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
31/8/2022, 13.46 WIB

Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan mencapai 5,3%. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat sejumlah risiko global masih akan membayangi sehingga dapat menekan konsumsi dan ekspor.

"Kami lihat ada tendensi revisi ke bawah terhadap proyeksi ekonomi tahun depan karena sikap hawkins dari bank sentral global negara maju yang akan terus menaikan suku bunga pada 2023," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (31/8).

Menurut Sri Mulyani, kenaikan suku bunga pada tahun depan akan memukul pertumbuhan ekonomi global yang dapat berdampak pada kinerja ekspor Indonesia. Padahal, ekspor dalam beberapa kuartal terakhir menjadi penunjang kinerja ekonomi Indonesia. 

Kinerja ekspor yang beberapa kuartal terakhir tumbuh dua digit, kini mulai melambat. Sri Mulyani menyebut, pemerintah memperkirakan ekspor hanya tumbuh 8% pada tahun depan.

Ia juga menyebut, risko tahun depan juga datang dari konsumsi rumah tangga yang berpotensi melambat. Meski demikian, Sri Mulyani masih optimistis komponen ini masih mampu tumbuh di atas 5% pada 2023.

"Kami juga harus hati-hati melihat konsumsi yang kemungkinan akan juga mengalami dampak pelemahan akibat kenaikan harga," kata Sri Mulyani.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said