Kabur dari Indonesia, Dana Asing di Surat Utang Negara Tinggal 14,7%

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, porsi kepemilikan asing yang lebih kecil di SBN membuat pasar keuangan di dalam negeri tak mudah terguncang saat terjadi gejolak eksternal.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
26/9/2022, 16.47 WIB

Kenaikan bunga The Fed mendorong yield US$ treasury tenor 10 tahun melonjak dari 1,6% pada awal tahun menjadi 3,8%. 

"Indonesia juga mengalami kenaikan yield seperti negara-negara lain, tetapi sebenarnya relatif modest," katanya.

Ia memaparkan, kenaikan yield surat utang negara  untuk tenor 10 tahun Indonesia sepanjang tahun ini mencapai 14,4%. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan kenaikan yield surat utang pemerintah Malaysia yang mencapai 20,9%, Mexico 25,2%, Filipina 49%, dan Amerika Serikat 144%. 

Menurut Sri Mulyani,  selisih antara yield Surat Utang Negara dengan US treasury tenor 10 tahun justru menyempit di tengah volatilitas pasar keuangan domestik dari 475 bps pada awal tahun ini menjadi 358 bps.

"Kondisi ini akan terus kami monitor dan kelola agar tidak berimbas ke perekonomian dalam negeri dan APBN," ujarnya.

Halaman: